
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat penyerapan anggaran mencapai 69,87% hingga Agustus 2025, dengan nilai realisasi sebesar Rp 1,22 triliun. Angka ini mencerminkan penggunaan dana yang signifikan dalam setahun berjalan guna mendukung kegiatan pengawasan obat dan makanan di Indonesia.
Peran dan Tanggung Jawab BPOM
BPOM adalah lembaga pemerintah yang bertugas menjaga keamanan, mutu, dan peredaran obat serta makanan di Indonesia. Institusi ini memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi seluruh distribusi produk konsumsi masyarakat, mulai dari produksi hingga sampai di tangan konsumen. Untuk menjalankan tugas tersebut, BPOM didukung anggaran dari pemerintah yang digunakan pada berbagai program strategis.
Detail Realisasi Anggaran 2025
Pada tahun anggaran berjalan hingga bulan Agustus 2025, BPOM telah membelanjakan sekitar 69,87% dari total alokasi dana. Jika dikonversi ke dalam rupiah, dana yang telah digunakan BPOM sebesar Rp 1,22 triliun. Penyerapan dana tersebut dialokasikan untuk mendanai berbagai aktivitas penting, mulai dari pengawasan produk, pengembangan sistem laboratorium, pendidikan dan pelatihan SDM, hingga peningkatan fasilitas pelayanan publik.
Rincian Penggunaan Dana
- Pengawasan obat dan makanan: Menjamin keamanan dan kualitas produk konsumsi yang beredar di pasar.
- Peningkatan kapasitas laboratorium: Mendukung pengujian mutu serta sertifikasi produk obat dan makanan, baik lokal maupun impor.
- Pendidikan dan pelatihan SDM: Pengembangan kompetensi tenaga BPOM agar dapat menerapkan regulasi dan teknologi pengawasan terbaru.
- Koordinasi dengan instansi terkait: Kolaborasi bersama kementerian, lembaga daerah, dan pelaku usaha untuk menjaga ekosistem industri obat dan makanan.
Kontribusi BPOM dalam Sektor Publik
Dengan penggunaan anggaran yang optimal, BPOM berperan penting dalam memastikan bahwa seluruh produk obat, makanan, serta kosmetik yang beredar telah memenuhi standar keamanan dan mutu yang berlaku. Langkah ini tidak hanya melindungi kesehatan masyarakat, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk dalam negeri dan mendorong daya saing ekspor.
BPOM terus mengoptimalkan penggunaan dana guna meningkatkan mutu pengawasan serta memperluas jangkauan perlindungan konsumen di seluruh wilayah Indonesia.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski realisasi anggaran BPOM tergolong tinggi, institusi ini tetap menghadapi ragam tantangan. Perkembangan teknologi dan perdagangan global menuntut BPOM untuk selalu memperbarui standar dan mekanisme pengawasan. Selain itu, peredaran produk ilegal, hoaks terkait obat dan makanan, serta tuntutan kualitas pelayanan publik, menjadi fokus perhatian BPOM di masa depan.
Kinerja penyerapan anggaran BPOM selama tahun 2025 diharapkan mampu memperkuat komitmen lembaga ini dalam menjaga keamanan pangan dan obat-obatan nasional. Dengan pengelolaan dana yang profesional, BPOM diharapkan dapat meningkatkan layanannya, membangun sinergi lintas sektor, serta berinovasi dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks.