Sebagai respons atas situasi yang berkembang melibatkan mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) menyerukan kampus-kampus di Indonesia untuk memperkuat pembinaan terhadap mahasiswa baru.
Seruan Kemdiktisaintek Mengenai Pembinaan Mahasiswa Baru
Togar Simatupang dari Kemdiktisaintek menyampaikan pesan khusus kepada seluruh institusi pendidikan tinggi agar mengedepankan pembinaan karakter dan sikap mahasiswa sejak awal masa perkuliahan. Penekanan tersebut muncul setelah adanya sorotan publik terkait interaksi antara mahasiswa baru dan senior di salah satu universitas negeri terkemuka di Sumatera Selatan.
Pentingnya Lingkungan Pendidikan yang Mendukung
Kementerian mengingatkan kampus untuk memastikan bahwa lingkungan pendidikan harus mendukung tumbuh kembang mahasiswa secara positif. Bimbingan dan pengawasan terhadap mahasiswa baru dianggap sebagai aspek penting dalam upaya menciptakan ekosistem akademik yang sehat, aman, serta memperkuat solidaritas tanpa adanya perilaku yang merugikan, baik fisik maupun psikis.
Reaksi atas Isu yang Berkembang
Kasus yang menjadi perbincangan belakangan ini menyoroti perlunya evaluasi dan perbaikan sistem pembinaan di lingkungan perguruan tinggi. Menurut pernyataan Togar, sudah menjadi tanggung jawab semua pihak di lingkungan akademik untuk memastikan pengalaman mahasiswa baru terbebas dari tekanan yang tidak perlu dan mengedepankan rasa saling menghormati.
“Pembinaan mahasiswa harus dilakukan secara berkelanjutan sejak mereka pertama kali memasuki dunia kampus,” kata Togar Simatupang.
Harapan Kemdiktisaintek untuk Perguruan Tinggi
Ditekankan bahwa peran aktif dosen, tenaga kependidikan, hingga organisasi mahasiswa sangat diperlukan dalam membina mahasiswa baru. Institusi perguruan tinggi diimbau untuk melakukan pengawasan intensif pada kegiatan kemahasiswaan, khususnya yang melibatkan interaksi senior dan junior, agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
- Memberikan pengetahuan dan pemahaman etika kampus sejak awal kepada mahasiswa baru.
- Meningkatkan komunikasi antara mahasiswa, dosen, dan manajemen pendidikan tinggi.
- Menegakkan aturan dan sanksi bagi pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan kemahasiswaan.
Peran Seluruh Elemen Kampus dalam Pembinaan
Seluruh pihak di lingkungan universitas, termasuk para senior, diingatkan untuk ikut serta menciptakan suasana yang membangun dan saling menghargai antar mahasiswa. Setiap tindakan yang tidak mendukung nilai-nilai tersebut diharapkan dapat dicegah sejak dini melalui mekanisme pembinaan yang jelas dan transparan.
Sinergi untuk Lingkungan Kampus yang Sehat
Kolaborasi antara pihak universitas dan mahasiswa penting dilakukan demi menjaga integritas dan kenyamanan proses pendidikan. Kehadiran sistem pengaduan hingga perlindungan terhadap mahasiswa yang merasa dirugikan perlu diperkuat, agar kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan tinggi semakin meningkat.
Kementerian tetap menegaskan komitmen untuk mendampingi perguruan tinggi dalam mewujudkan iklim akademik yang terbuka, inklusif, dan bebas dari tindak kekerasan dalam bentuk apapun. Kebijakan pembinaan yang terukur serta sikap responsif atas setiap isu kemahasiswaan menjadi kunci dalam menciptakan perguruan tinggi yang progresif dan ramah bagi generasi muda Indonesia.